Update
Loading...

Tradisi Mudik dan Ancaman Keselamatan

Tradisi Mudik dan Ancaman Keselamatan
Tanpa terasa kita sudah berada di hari ke 15 atau pertengahan bulan suci Ramadhan. Itu artinya tinggal separuh perjalanan kita umat muslim untuk menjalankan ibadah puasa 1429 Hijriah. Sudah menjadi tradisi saat memasuki pertengahan ramadhan seperti ini sebagian warga pasti sudah mempersiapkan berbagai macam kebutuhan untuk sekedar mudik lebaran bersama keluarga mereka di kampung. Tradisi ini sudah menjadi budaya atau kebiasaan kebanyakan masyarakat Indonesia seperti yang ada di Sulawesi Tenggara kota Kendari. Di Sulawesi Tenggara tradisi mudik lebaran ini mungkin tidak sebanyak dengan pemudik yang ada di pulau Jawa. Karena orang yang mencari kehidupan di Kendari, ibu kota Sulawesi Tenggara cukup sedikit dibanding dengan orang yang mencari hidup di daerah lain seperti Kalimantan, Maluku dan di Jakarta. Tetapi arus mudik lebaran dari Kendari ke kabupaten Kota atau provinsi lain cukup terasa bila memasuki lebaran Idul Fitri.

Waktu ini merupakan puncak mudik lebaran yang paling terasa. Saking padatnya para penumpang maupun pemilik jasa transportasi sering kali mengabaikan standar keselamatan penumpang dalam berlalu lintas. yang ada dalam benak mereka hanyalah kegembiraan untuk cepat berkumpul bersama keluarga. aSementara para penyedia jasa transportasi darat maupun laut hanya memperhatikan keuntungan pribadi yang akan mereka dapatkan. kalau kita cermati standar keselamatan penumpang dan peran petugas syahbandar masih jauh dari yang kita harapkan. semua transportasi laut dan darat hanya terjadi begitu saja tanpa ada pengawasan dan kontrol terhadap aktivitas mereka. apalagi kapal angkutan yang digunakan di Kendari sebagian besar adalah kapal barang bukan kapal penumpang. Pemerintah dan para penumpang memang tidak mempunyai pilihan selain menggunakan alat transportasi yang tersedia saat ini. sebab jumlah angkutan penumpang yang ada hingga kini bisa di hitung dengan jari. ada dua kapal penumpang yang umum digunakan di daerah kita sulawesi tenggara khususnya di kota Kendari yakni kapal Cepat K.M SAGORI dan K.M SUPER JET yang melayani rute Kendari - raha - dan - bau-bau. sementara untuk alat transportasi antar pulau yang lain kebanyakan masih menggunakan Kapal Barang. Meski demikian bukan berarti kita sebagai penumpang maupun pemilik kapal harus mengabaikan standar keselamatan yang harus kita laksanakan. Tetapi paling tidak pemilik angkutan kapal dan kita sebagai penumpang harus berhati-hati dan memperhatikan kapasitas muatan dan jumlah penumpang yang akan di muat.
Inilah yang menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah kita untuk mengawasi dan mengontrol setiap aktivitas mudik lebaran yang terjadi setiap tahun. jangan sampai hanya karena kesenangan untuk cepat tiba bersama keluarga, kita harus mengabaikan apa yang menjadi ketentuan agar kita bisa menjadi nyaman dan selamat tiba di tujuan kita. Saat ini departemen Perhubungan Republik Indonesia sudah melakukan sosialisasi terhadap keselamatan penumpang. Kita sebagai masyarakat dan kita sebagai petugas pemerintah harus punya kewajiban untuk melaksanakan dan mensosialisasikan apa yang menjadi program pemerintah terhadap kampanye keselamatan berlalu lintas. Tetaplah Berpikir kritis dan merdeka

You Might Also Like

0 komentar