Update
Loading...

Mendulang Emas

TAJUK -:- Mendulang Emas


Rabu, 10 September 2008 11:16:31 - oleh : admin



Jika aktifitas pendulangan logam di Sungai Tahi Ite, Rarowatu, Bombana benar-benar emas, maka sesungguhnya rakyat Bombana saat ini tengah berada dalam ladang rejeki yang tak disangka-sangka. Sebagai penduduk dengan mayoritas Islam, masyarakat Rarowatu patut mensyukurinya, apalagi ini terjadi di bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Singkatnya, doa masyarakat Rarowatu telah dibayar tunai oleh Tuhan.

Lepas dari itu, sebagai masyarakat yang mayoritas beragama Islam harus meyakini bahwa, rejeki yang datangnya tak disangka-sangka dan sumbernya dari perut bumi itu sesungguhnya juga tak lepas dari ketulusan dan kebenaran ulil amrinya dalam membawa daerah dan masyarakat. Kepemimpinan Atikurrahman di Bombana, kepemimpinan camat di Rarowatu, kepemimpinan Lurah di Tahi Ite, kepemimpinan yang lain-lain di seluruh Bombana, bagaimanapun harus diyakini bahwa ladang emas yang tiba-tiba ditemukan oleh warga, sebagai sesuatu berkah atas kebaikan para ulil amri di Bombana dalam membawa dan mengelola daerah dan masyrakat Bombana.
Persoalannya sekarang, ladang emas itu (kalau betul emas) jangan sampai justeru menjadi malapetaka oleh karena kesalahan dalam pengelolaannya. Bagaimanapun keadaannya, perut bumi telah memberikan manfaatnya kepada rakyat Rarowatu dan Bombana secara umum, tetapi kalau rejeki ini salah dikelola justeru tidak akan memberi kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyatnya.
Karena itu, masyarakat dan pemerintah harus mendudukkan peristiwa ini secara bijak yang muaranya untuk kemakmuran rakyat Bombana secara umum. Bisa jadi, ladang emas ini hanyalah satu dari sekian banyak ladang rejeki yang tersebar di Bombana. Salah satu sisi yang patut dijadikan bahan pelajaran adalah, ketika "ladang emas" di Kabaena yakni tambang nikel yang justeru mendapat perselisihan masyarakat dan pemerintahnya. Artinya, jangan dilihat emasnya, jangan dilihat nikelnya, jangan dilihat hasil laut, tambang atau hasil apa saja, tapi bahwa semua itu adalah ladang rejeki buat rakyat dan pemerintah Kabupaten Bombana.
Hanya dengan manajemen pemerintahan dan pengelolaan sumber daya alam yang berwawasan, semua ladang-ladang rejeki tersebut akan memberi manfaat dan faerah untuk rakyat Bombana. Tanpa manajemen dan sikap pemerintah yang pro rakyat, ladang-ladang emas tersebut tak akan memberi peningkatan kesejahteraan apalagi kemakmuran.
Soal ladang emas di Tahi Ite, sudah pasti hal ini akan menuntut pemerintah bertindak dan melakukan pengelolaan dan penelitian lebih lanjut. Apapaun hasil penelitiannya, apakah emas atau logam lain, yang pasti bahwa, Sungai Tahi Ite benar-benar mengandung unsur logam yang bisa bernilai uang. Bagaimana model penanganan selanjutnya, tentu yang lebih berhak menentukan adalah pemerintah setempat.(*)

You Might Also Like

6 komentar

  1. wah hebat nih blog.. met kenal aja.. sama2 anak kendari ji juga :) kapan2 mampir ke blog jelekku juga nah :)

    ReplyDelete
  2. wahh..mau dong emas
    lagsung kaya nich hihi
    sayang jauh yaa
    lam kenal

    ReplyDelete
  3. rey.anak bokeo,kolaka, di jakartaMarch 15, 2009 at 5:07 AM

    buat pemerintah setempat ni! anugerah buat masarakat krn EMAS.tp perlu jg di perhatikan dampak dari eksploitasi secara tak terkendali jg membahayakan, disamping merusak lingkungan jg menimbulkan bencana alam!kan masarakat setempat jg yg kena, dan pemerintah jg yg repot nantinya.dan klu suatu saat di kelolah dgn baik oleh pemerintah,utamakan anak daerah. sperti sy ini jauh2 merantau ke jakarta mengadu nasib krn tuk menigkatkan tarap hidup.pd pd hal kmpung sy daerah emas.tp ga masaalah...!!! assala mualaikum

    ReplyDelete
  4. ya ? nama emas biarpun masih dilarang sama pemerintah untuk nyari di lokasi masyarakat tetap aja nyari, karena orang mau nyari emas buat untuk melanjutkan hidup mereka, bukan semata-mata untuk nyari kekayaan, karena soal urusan perut bukan pemerintah yang ngasih makan masyarakat tapi masyarakatlah yang harus berusaha sendiri makan.

    ReplyDelete
  5. ya, kalau pemerintah harus menutup lokasi emas tidak mengapa juga, yang penting masyarakat bombana harus diperhatikan nasib hidup mereka terutama di bidang pangan, jadi tidak ada yang saling merugikan

    ReplyDelete
  6. pemerintah bombana kok bodoh betul udah jelas emas bombana benar-benar emas kok masih pake acara penelitian segala, jangan sampai ada uang di balik batu ...........................emas

    ReplyDelete