Update
Loading...

Iri dan Cemburu Menjadi Pembunuh

IRI DAN CEMBURU BERSATU MENJADI
PEMBUNUH
Ternyata orang yang kemayu dapat menjadi sadis loh,


tau ngga ?? di bulan Juli ini Indonesia pada umumnya dan Jombang khususnya
terjadi pembunuhan berantai yang ternyata sipelaku orangnya rada-rada kemayu gitu.
Konon katanya sech, faktor yang menjadikan ia sadis disebabkan rasa iri dan
kecemburuan yang berlebih terhadap si korban karena boy frennya lebih dekat
dengan si korban.


Pepatah mengatakan cemburu bukan pertanda cinta tapi cinta diri.
Sigmund
Freud
(ahli psikologi modern) menyebutnya sebagai
"Luka Narcissistis".
(Kelainan
Jiwa) = rasa cinta yang berlebihan terhadap diri sendiri.
Belakangan ini, kecemburuan dan perasaan iri melahirkan
tindakan kekerasan yang makin mengerikan. Pembunuhan pasangan dengan
memotong-motong mayatnya adalah salah satu contoh yang tenar.
Kenapa ini bisa terjadi??



Dr. Peter Solvey (ahli jiwa dari Yale University, AmRik)
dalam The Psychology of Jealousy and Envy mengatakan "Salah satu potensi dalam
melahirkan kekejian adalah rasa cemburu". Kecemburuan dan iri sebagai term
bahasa punya perbedaan pengertian. Dalam pengertian umum, kecemburuan adalah
reaksi kepada pihak ketiga yang mengancam suatu hubungan romantik. Sedangkan
perasaan iri lahir bila seseorang yang memiliki sesuatu yang dimiliki orang
lain. cemburu dan iri berasal pada perasaan yang sama. cemburu dan iri muncul
apabila dambaan, kebanggan seseorang terganggu. dari keadaan ini bangkit rasa
terdesak & perasaan kehilangan harga diri yang berakhir dengan rasa terancam.
Persaingan ikut
mewarnai iri & kecemburuan yang terkadang bisa ditemukan pada pengalaman
bersaing yang menyakitkan di antara kawan atau sesama saudara di waktu kecil.
Perasaan cemburu & iri tidak hanya terpancing faktor luar, yaitu keadaan & orang
lain. Terdapat pula faktor kepribadian yang membuat perasaan-perasaan itu
menjadi merusak.
Kecemburuan dan
iri merupakan gejala yang dirasakan oleh setiap orang namun, reaksi pada
perasaan setiap orang berbeda-beda, ada orang yang rentan pada kecemburuan dan
iri, ada yang dengan mudah melupakan dan mengalahkannya. Dalam penelitian klinis
ditemukan kelainan kepribadian yang rentan pada rasa cemburu dan iri. Kelainan
ini berasal dari berbagai gangguan perkembangan kepribadian, orang-orang ini
cenderung tidak puas pada dirinya sendiri, dogmatis, berpikir secara hitam putih,
pencemas dan secara umum lebih emosional. Kondisi kejiwaan yang kompleks itulah
yang membuat perasaan iri dan cemburu menguatkan dorongan-dorongan fatal. Amuk
yang tak terkendali, keinginan menghancurkan orang lain dan diri sendiri.
"Cemburu bukan sebuah picu tapi letusan" ungkap
Gregory L. White dalam
Theory, Research and Glinical Strategies.





You Might Also Like

0 komentar