Update
Loading...

40 Warga Asing di Tahan di Sulawesi Tenggara

Kendari, KP
Masih ingat penangkapan 40 warga asing di Kota Baubau, Senin lalu? 14 dari 40 warga asal Pakistan dan Afganistan itu semalam (5/2) sekitar pukul 20.15 Wita tiba di Kota Kendari.
Warga asing yang diduga akan diselundupkan di Negara Australia, itu tiba dengan menggunakan kapal penyeberangan Kendari-Baubau, dibawa pengawalan ketat petugas kepolisian. Sakit ketatnya, beberapa wartawan yang hendak meliput harus rela didorong, bahkan ada juga yang dengan arogan meminta wartawan untuk menjauh dari warga asing itu.

Selanjutnya, 14 warga asing itu digiring ke dalam bis milik Polda Sultra. Di dalam bis, belasan polisi terlihat menenteng senjata otomatis. Di bagian depan dan belakang bis juga terdapat mobil Dalmas. Ketatnya penjagaan warga asing itu cukup  mengejutkan wartawan, namun ketika wartawan ini mencoba mengkonfirmasi kepada perwira yang ikut mengawal tak diperoleh jawaban.
Situasi haru terlihat ketika, empat belas warga asing tersebut berada didalam mobil untuk dibawa ke Polda Sultra. Ada yang terlihat menutup mukanya sambil menangis, dan ada juga yang mengangkat tangannya untuk berdoa.  Koran ini juga sempat menanyakan dengan bahasa arab, "Kaifa Halukka?"---"Apa kabar saudara?"---, salah seorang diantaranya yang mengaku dari Afganistan menjawab, "Ana al Kqair"---"Kabar saya baik"---.
Untuk diketahui, ketika empat belas warga asing ini tiba di Kendari, beberapa orang dari Kantor Imigrasi Kendari sempat berada di Pelabuhan, namun menghindar ketika koran ini hendak menemuinya.
Koran ini juga berusaha menghubungi Kasat Reskrim Polres Baubau, AKP Yani Pernama, untuk mengkonfirmasi 14 warga asing yang dibawa di Kendari, namun 26 lainnya masih di Baubau, juga enggan memberi keterangan. "Silahkan tanya langsung dengan Kapolres Baubau, karena ia  yang berhak memberikan keterangan kepada wartawan," katanya, sambil menutup teleponnya.
Untuk diketahui, 40 warga asal Pakistan dan Afganistan itu ditangkap di Pelabuhan Baubau ketika hendak diselundupkan di Negara Australia dengan menggunakan kapal kayu. "Mereka bisa disebut nekat karena ombak sangat ganas dan gelombang tinggi," ujar Wakil Direktur I Bareskrim Kombes Bachtiar Tambunan di Mabes Polri, Selasa (3/02). 40 orang itu terdiri dari  15 orang warga Afganistan dan 25 warga Pakistan.
Sebanyak 33 orang dari 40 WNA tersebut memiliki paspor. Namun 20 di antara yang memiliki paspor tersebut sudah overstay. Yakni tujuh orang Afganistan dan 13 orang Pakistan. Operasi penangkapan itu juga dibantu oleh polisi federal Australia.
Saat itu polisi menahan empat orang WNI yang membantu WNA ilegal tersebut. Keempatnya bernama H Tohir yang mengorganisir dan TN, LN, HU yang bertindak sebagai mualim kapal. ’Keempatnya sudah ditahan di Bau-bau," tambahnya. (ano/wal)

You Might Also Like

0 komentar