Update
Loading...

Mengembangkan Gagasan Kreatif dan Mengaransir Karya Musik

MENGEMBANGKAN GAGASAN KREATIF DAN MENGARANSIR
KARYA MUSIK
A. Mengembangkan Gagasan Kretif dan Mengaransir Karya Musik


1. Karya Cipta Musik

Karya cipta musik(Penciptaan musik) adalah suatu tindakan atau berkarya yang
menghasilkan satu bentuk peryataan musikal yang asli dari penciptanya, yang
sebelumnya belum pernah ada atau belum terwujud. Jenis ciptaan musik, meliputi:

a. Komposisi



Komposisi adalah musik yang diciptakan dalam bentuk tertulis untuk
diperdengarkan, diedarkan, dan dinilai masyarakat. Keberhasilan suatu karya
cipta seni ditentukan oleh nilai cipta atau bobotnya. Pembawa ciptaan seni yang
pertama kali diperdengarkan pada publik adalah penyanyi atau pemusik. Bagi
pendengar musik yang mempunyai selera musical dan kritis dapat menilai siapa
pembuat sukses musik tersebut, apakah komponisnya (pencipta lagu) atau
pemain-pemain musiknya.

b. Improvisasi

Penciptaan musik yang tidak tertulis dan tidak bersifat abadi (tidak dapat
diulang kembali) dalam bentuk serta insetitas yang sama. Penciptaan yang
spontanitas atau seketika saat memainkan alat musik atau bernyanyi, yang
merupakan ekspresi atau penjelmaan langsung dari perasaan atau angan-angan
musikal yang timbul saat ini.

c. Aransemen/transkripsi

Aransemen berasal dari kata arrangement artinya susunan, dan transkripsi artinya
alih tulis. Misalnya, suatu komposisi untuk orkes keroncong atau jazz
dialihtuliskan menjadi sebuah karya musik untuk organ tunggal, gitar tunggal,
atau musik kecil. Aransemen dapat berarti suatu hasil karya dari menyusun,
mengatur, merangkai suatu lagu/musik sehingga menjadi lebih indah dan
representatif dibanding bentuk aslinya.

Struktur aransemen musik, meliputi:

1) Introduksi (intro)

Introduksi berfungsi sebagai bagian pengantar menuju lagu pokok.

2) Lagu pokok

Pemaparan dan penggarapan melodi asli secara proporsional.

3) Interlude

Interlude merupakan jembatan antara bagian pemaparan dan bagian pengembangan
lagu pokok.

4) Pengembangan

Pengembangan adalah mengembangkan potensi-potensi kreasi yang telah diupayakan
muncul pada bagian interlude.

5) Coda

Coda adalah bagian yang ditambahkan pada akhir suatu aransemen lagu bertujuan
menghasilkan titik klimaks atau sebagai gongnya.

6) Tranposisi

Tranposisi adalah mengalihkan posisi dan kedudukan tangga nada. Misalnya, sebuah
lagu ditinggikan atau direndahkan 2 nada penuh sepenuhnya karena terlalu rendah
atau tinggi untuk dinyanyikan.

Syarat menjadi arranger musik, antara lain sebagia berikut: idealnya dapat
memainkan salah satu alat musik; berkemauan belajar dan inovatif; kreatif, jeli,
tekun, berbakat; suka mendengar/menyaksikan pertunjukan musik; dan terbuka
menerima sarandan kritik; dan menguasai persyaratan teknik.

Langkah-langkah membuat aransemen ialah sebagai berikut:

a) memilih dan menetapkan lagu yang baik;

b) menganalisir syair atau melodi;

c) menetapkan bentuk aransemen yang dibuat.

d) menentukan harmoni lagu berdasar keinginan pendengar lagu melalui melodi dan
lirik (syair) lagu;

e) mengenal kemampuan teknis, karakter, dan ambitus vokal setiap individu dalam
kelompok vokal yang membawakan ciptaan aransemen;

f) membuat alur melodi yang baik pada setiap kelompok suara sehingga terdengar
“bernyanyi”

2. Membuat Karya Musik Gagasan Sendiri

menulis notasi musik karya yang dibuat

menulis karya musik dengan menggunakan notasi dapat berupa not angka atau not
balok. Not angka adalah sistem penulisan musik (suara) dengan mengunakan lambang
angka (1 2 3 4 5 6 7). Not balok adalah sistem penulisan musik (suara) dengan
menggunakan lambang balok not yang terdapat dalam 5 garis sejajar teratur yang
disebut paranada atau sangkar nada atau stave. Contoh letak not (notasi) balok
pada sangkar nada yang bertanda kunci G (nada g’ digaris ke-2 paranada).

Tangga nada notasi balok dapat disusun sampai empat oktaf.

Sistem penulisan notasi musik

Agar musik dapat dimainkan orang lain (pemusik), seperti yang diinginkan
penciptanya, perlu dilakukan penulisan dengan notasi yang umum dipakai dengan
sekaligus dapat digunakan sebagai dokumen

Untuk penulisan melodi umumnya dipergunakan notasi balok, sedangkan untuk akord
pengiring dapat digunakan not angka, not balok, dan simbol akord.

3. Menulis Syair Lagu (Kalimat Lagu)

Menulis syair lagu atau lirik lagu yang disebut juga dengan kalimat lagu
merupakan bagian dari menulis nyanyian (Song Writing). Menulis nyanyian tersebut
adalah bagian dari komposisi. Penulis lagu dalam bahasa Inggris disebut
composer.

Setiap komposisi dengan syair lagu mencerminkan kuat karakter dan jiwa
penggubahnya atau merupakan ungkapan batin dari penggubah (pencipta).
Mengungkapkan perasaan yang diekspresikan dalam bentuk tulisan syair (kalimat
lagu) tersebut dipengaruhi keadaan, kondisi, situasi, dan lingkungan tempat
penggubah dan penulis berada yang disebut gaya. Ketentuan pembuatan syair lagu,
antara lain:

a. syair tidak tersendat-sendat dan harus mengalir

b. bentuk sajak dapat berupa:

1) bentuk bebas (tanpa sajak)

2) sajak asli dan homofoni

3) dimulai dengan huruf awal yang sama (aliterasi)

4) sajak pada baris ke-1 dan ke-3; ke-2, dan ke-4.

c. memperhatikan tata bahasa, seperti analogi, metafora, personifikasi, dan
alegori

Kalimat lagu diperlukan apabila ciptaan musik dinyanyikan (musik vokal).
Letaknya di bawah melodi (notasi angka, balok atau akord). Syair atau kalimat
lagu yang baik adalah apabila dinyanyikan mudah dimengerti maksudnya, mudah
dihafal, isinya menarik dan mengena hati, kalimat lagu indah, halus atau
berbentuk puitis, dan kalimat lagu berkaitan dengan judul lagu atau tema.

Sebelum menyusun lagu kalimat lagu, terlebih dahulu menentukan tema. Tema lagu
beraneka ragam, seperti tentang keindahan alam, pujian terhadap seseorang,
cinta, patriotisme, dan nasionalisme. Biasanya kalimat lagu merupakan ungakapan
perasaan dari pencipta saat itu, sesuai situasi dan kondisi yang
mempengaruhinya.

4. Menyajikan Karya Musik Yang Dibuat

Penyajian musik adalah kegiatan memainkan musik (baik musik vokal maupun
intrumen) yang dapat mewujudkan/membabarkan komposisi-komposisi tertulis/karya
ciptaan lagu menjadi kenyataan.

Pemain adalah seorang yang memperkenalkan dan sebagai juru bicara komponis
kepada publik dan mengabaikan pesan musikal komponis. Pemain atau penyaji musik
yang baik harus memiliki ketekunan, bakat, semangat, kerajinan, cinta, dan
pengabdian serta mempunyai idealisme dalam menggunakan alat-alat musik atau
menguasai. Untuk menguasai atau menjadi ahli diperlukan studi dan latihan
keterampilan teknis yang cukup lama. Lama dan singkatnyaketerampilan bermain
musik ini tergantung dari faktor-faktor berikut:

a. alat musik yang dipilih

b. adanya penyesuaian fisik dan jiwa terhadap alat musik

c. penggunaan waktu dalam berlatih

d. ketekunan belajar hingga pada tingkat tertentu

Bahan untuk penyajian musik yang dihidangkan pada komponis atau diharapkan hasil
dari buah cipta (karya) sendiri.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penmyajian musik agar penonton tertarik
dan simpati, antara lain sebagai berikut:

1) Alat-alat musik distem terlebih dahulu sebelum dimainkan (siap pakai).

2) Pembawa irama (ritme) seperti drum atau kendang agar menjaga “beat” yang
tetap.

3) Bila ingin mengembangkan improvisasi, pemain melodi jangan keluar dari pola.
Sebaliknya, mengikuti perkembangan akord-akord yang dimainkan oleh gitar
penggiringnya.

4) Tidak memainkan alatsendiri terlalu keras (mendominasi) sehingga suara
alat-alat lainnya kalah atau tidak terdengar dan tidak ada harmonis.

5) Penggunaan unsur-unsur yang diluar musik, usahakan dihindari penggunaannya
dalam penyajian musik.

6) Permainan yang telah disajikan tidak diulang-ulang atau lebih dari satu kali
memainkan yang sama.

7) Para pemain harus berlaku sopan-santun, rendah hati, ramah, dan ceria saat
didepan penonton.

B. Menampilkan Karya Musik

1. Persiapan/Perencanaan Penampilan Musik

Supaya kita dapat menampilkan musik dengan baik secara maksimal sebelumnya perlu
dibuat perencanaan. Perencanaan tersebut meliputi beberapa hal sebagai berikut:

a. Komposisi panitia

Pembentukan panitia kecil tingkat kelas yang bertanggung jawabdan mengurusi
pelaksanaan pergelaran musik dikelas dari awal persiapan hinggga selesai.
Susunan (komposisi) panitia tersebut dibuat sesuai kondisi dan kebutuhan.
Komposisinya terdiri dari:

1) penanggung jawab

2) Penasihat

3) Ketua

4) Penulis/sekretaris

5) Bendahara

6) Seksi-seksi, yang meliputi seksi:perlengkapan, dekorasi, dokumentasi, dan
lainnya sesuai kebutuhan.

b. Tema

Penampilan musik perlu direncanakan tema yang disampaikan pada penonton atau
publik. Tema dapat diartikan sebagai sebuah gagasan, ide , atau pilihan utama
yang mendasari suatu karya seni musik. Penentuan tema perlu disesuaikan dengan
makna, maksud, dan tujuan diadakan pergelaran atau pertunjukan tersebut. Tema
yang dipilih didasarkan pada aspek-aspek tertentu yang berkaitan dengan
pelaksanaan pergelaran, antara lain dapat menarik perhatian pemirsa, aktual,
disesuaikan dengan penyajian, dan dibatasi ruang lingkupnya, misalnya pergelaran
musik kelas.

Contoh tema ialah sebagai berikut:

• Musik dapat mencerdaskan emosi

• Musik membentuk rasa halus siswa.

• Pertunjukan musik meningkatkan apresiasi seni.

Setiap pementasan seni (seni musik, seni teater atau drama, dan seni tari)
memerlukan tempat untuk pentas atau panggung. Panggung selalu memperoleh
perhatian penonton karena tata panggung yang baik akan berpengaruh terhadap
keberhasilan penampilan seni. Bentuk penataan atau dekorasi panggung yang bagus
akan membawa suasana pergelaran menyenangkan, tertib, tenang, sehingga pemain
dan penonton dapat berkonsentrasi penuh pada jalannya pertunjukan.

c. Menentukan kapan waktu dan tempat penampilan dilaksanakan

d. Tata panggung atau dekorasi yang dipilih.

Tata panggung pergelaran ada dua macam, yaitu sebagai berikut:

1) Tata panggung Outdooor (di luar ruang) atau disebut open air (udara terbuka).

2) Tata panggung Indoor (di dalam ruangan)

e. Perlengkapan

Perlengkapan memegang peranan penting dalam sebuah pergelaran musik. Pada
pergelaran musik kelas, kita tidak terlalu banyak memerlukan perlengkapan
(sederhana) karena tempat yang digunakan tidak luas dan jumlah penonton atau
pemain terbatas.

f. Dokumentasi

Untuk mengabadikan kegiatan pergelaran dan sebagai kenangan perlu adanya
dokumentasi baik yang berwujud gambar (foto) atau rekaman CD serta dalam bentuk
tertulis berupa laporan (rekaman) jalannya penyelenggaraan pentas musik dari
awal hingga selesai. Hasil dokumentasi gambar (foto) dan bentuk tertulis
tersebut dapat digunakan sebaai acuan dan perbandingan penyelenggaraan
berikutnya atau pada masa mendatang.

2. Menyusun Penjadwalan Kegiatan Penampilan Musik

Penampilan yang berhasil baik apabila pelaksanaan dari awal sampai selesai
berjalan lancar, susunan acara teratur, menarik, penonton tidak jenuh atau
bosan, penampilan yang disajikan sesuai dengan rencana.

Susunan jadwal penampilan tersebut antara lain:

a. Persiapan

1) Menyiapkan pemain yang akan tampil baik secara perorangan (individu) atau
secara kelompok.

2) Mempersiapkan jenis musik dan lagu yang akan dibawakan yang dipilih dari:

a) hasil karya pribadi siswa khususnya yang telah diseleksi atau diberi nilai
baik oleh guru seni musik.

b) dapat juga diambil dari musik atau lagu-lagu terkenal karya musisi atau
komponis terkenal.

3) Melakukan latihan vokal dan permainan musik secra rutin dengan membuat jadwal
waktu. Paling tidak dua bulan sebelum pelaksanaan pertunjukan, minimal dilakukan
delapan kali pertemuan atau sedikitnyas satu minggu sekali. Usahakan tidak
mengganggu jam pelajaran, sebaiknya di luar jam-jam pelajaran efektif.

4) Mengadakan general repetisi atau gladi bersih. Gladi resik (gladi bersih)
dibuat sesuai dengan jadwal penampilan atau susunan acara sebenarnya, khususnya
menepati waktu yang telah disediakan. Gladi bersih dilaksanakan sehari sebelum
pelaksanaan pergelaran.

5) Melakukan checking akhir secara keseluruhan, seperti:

a) kesiapan pemain

b) peralatan musik yang digunakan dalam kondisi siap pakai atau tidak ada
kerusakan

c) perlengkapan yang digunakan

d) penonton atau tamu undangan yang diundang

e) pengaturan tempat, dekorasi, dan tata panggung

f) dokumentasi foto atau gambar yang perlu diambil

g) kesiapan susunan acara atau atau jadwal penampilan dan pembawa acara atau
protokol (MC)

h) kesiapan tata busana (pakaian) dan tata rias artis

b. Membuat jadwal penampilan atau susunan acara

Membuat susunan acara pertunjukan perlu dicantumkan urutan penyajian nama pemain
(pelaksana), jenis lagu (musik) yang dibawakan serta batas waktu yang diberikan.

3. Kebutuhan Penampilan Karya Musik

Dalam penampilan karya musik, kita harus juga memerhatikan sarana dan prasarana
atau kebutuhan yang dapat mendukung terwujudnya pergelaran yang baik. Kebutuhan
tersebut meliputi hal berikut, antara lain:

a. Partitur atau teks lagu

Partitur sangat diperlukan dalam penyajian sebuah musik atau lagu. Menyanyi atau
bermain musik yang baik harus berpedoman pada partitur karena berisi tentang
notasi, nada, irama, tempo, birama, dan syair (lirik) lagu.

b. Peralatan musik atau instrumen

Alat-alat musik yang akan digunakan dalam pentas perlu disiapkan secra dini
(awal), mulai digunakan untuk latihan hingga pentas musik dan lagu yang
dibawakan.

c. Tata panggung dan tata dekorasi yang sesuai dengan tema jenis pergelaran.
Misalnya, untuk pergelaran kelas cukup menggunakan indoor atau arena tertutup.

d. Sound system sederhana yang suaranya tidak terlalu keras karena dalam
ruangan.

e. Tata lampu atau perlengkapan lampu penerangan untuk pertunjukan dalam
ruangan.

C. Menampilkan Karya Musik di Kelas

1. Susunan Acara

Supaya jalannya penampilan (pertunjukan) musik dapat lancar sesuai yang kita
kehendaki,perlu dibuat susunan acara. Untuk membuat susunan acara penampilan
musik, kita harus mengetahui dengan jelas tentang:

a. Jenis lagu-lagu dan musik apa yang disajikan. Nama (judul) lagu dan karya
musik serta nama-nama penyanyi atau pemain musik yang membawakan lagu-lagu dan
musik tersebut.

b. Urutan acara dari awal hingga akhir dan penampilan jumlah waktu (menit yang
digunakan)

Teks susunan acara dibuat sebagai berikut:

1) Isi (sederhana): poin-poin penting saja yang ditulis, sedangkan uraian kata
diserahkan kepada protokol dengan kreativitasnya.

2) Lebih rinci: diberi uraian dengan format dan pembagian dan pembagian waktu
yang rinci(jumlah menit).

2. Tata Ruang

Tata ruang penampilan musik, meskipun dalam satu kelas tetap perlu diatur ditata
dengan dekorasi dan komposisi yang harmonis. Tata ruang yang idealnya untuk
penampilan pertunjukan karya musik mencakup beberapa aspek, antara lain :

a. Keindahan (estetis) tercakup didalamnya rapi, teratur, bersih, dan rajin

b. Kenyamanan

Supaya penonton dan pemain merasa nyaman, dalam ruangan perlu ada ventilasi
udara yang cukup atau AC atau kipas angin sehingga udara menjadi segar (tidak
panas), dan ada ventilasi sinar matahari sehingga apabila pergelaran dilakukan
siang hari tampak terang dan bila malam diperlukan penerangan lampu.

c. Artistik

Ruang yang baik, disamping indah, nyaman, atau sehat sebaiknya juga artistik
atau punya nilai seni. Hal ini bisa dibuat dengan pengaturan hiasan riang atau
dekorasi ruang (interior) yang baik.

3. Menampilkan Karya Musik dengan Teknik, Gaya, dan Prosedur yang Sesuai

Penampilan musik yang menyuguhkan permainan musik baik vokal atau instrumental
membutuhkan teknik atau cara berolah vokal dan memainkan alat musik yang baik
(sesuai teori). Bernyanyi dan bermain musik harus dapat menjiwai isi musik
(lagu) seperti yang dikehendaki oleh penciptanya.

Unsur-unsur dasar untuk penjiwaan suatu karya musik, seperti berikut:

a. ketepatan interpretasi terhadap tanda tempo dalam pembawaan lagu;

b. memperhatikan rhytem (rime), yaitu ada gerak yang mengalir dengan mengetahui
bentuk-bentuk notasi dan bentuk tanda diam serta tanda birama;

c. bentuk melodi yang harmoni;

d. Bentuk dan pola lagu yang dinyanyikan atau dimainkan harus sesuai atau
selaras dengan karakter lagunya;

e. Para penyanyi dalam pemenggalan kalimat lagu (phresering) harus pas dan
sesuai;

f. Dalam bernyanyi dan memainkan musik agar ada dinamiknya;

g. Setiap membawakan lagu (karya) musik harus ada bagian tertentu yang merupakan
tempat klimaks lagu;

h. Bernyanyi vokal harus jelas dengan aksentuasi (tekanan suku kata) yang kuat;

i. Ketepatan dalam menembak suatu nada dan pitch (tinggi suara) agar benar;

j. Bisa membuat modifikasi (perubahan) tempo.

4. Teknik Penyajian Musik Vokal (menyanyi)

Menyanyi dengan suara merdu adalah dambaan setiap orang yang senang menyanyi
atau berolah vokal. Untuk dapat seperti itu, penyanyi harus dapat menjaga dan
merawat organ tubuh yang berkaitan dengan suara manusia seperti batang
tenggorok, pita suara, rongga mulut dengan bagian-bagiannya, dan paru-paru.
Kerusakan organ tubuh tersebut dapat rusak karena penyakit atau karena akibat
kesalahan teknik dalam pengolahan vokal karena kurang memperhatikan faktor
perubahan suara manusia yang meliputi empat fase mulai dari suara anak kecil
sampai tua.

a. Teknik membentuk ( memperluas register)

Menyanyi ada dua macam register suara, yaitu:

1) register dada yang merupakan register suara, yaitu untuk memproduksi suara
rendah dan berat. Caranya mengucapkan suara dengan memfaatkan jumlah udara
sedikit mungkin.

2) Register falsetto adalah teknik memproduksi suara tinggi atau rendah. Teknik
digunakan untuk mencapai nada-nada tinggi diluar kemampuan atau diluar ambitus
suara.

b. Teknik memproduksi nada

Menyanyi atau olah vokal dituntut kepandaian dalam memproduksi nada dengan warna
suara yang beraneka ragam.

c. Dalam bernyanyi posisi mulut harus benar. Untuk bentuk mulut dan posisi yang
salah akan mengganggu proses pembentukan suara.

1) Membuka mulut secara vertikal selebar tiga jari sehingga suara yang keluar
bisa bulat tidak lemah. Bentuk mulut elips.

2) Aliran udara dialirkan ke langit-langit agar suara yang keluar menjadi
lantang dan keras

d. menyanyi juga diperlukan teknik pernafasan karena persediaan udara yang
digunakan menyanyi lebih banyak dibanding untuk bernafas biasa (tidak menyanyi).
Macam-macam teknik pernafasan meliputi teknik pernapasan tulang selangka,
pernapasan tulang rusuk, pernapasan perut, pernapasan dada, dan pernapasan
diafragma.

5. Teknik Penyajian Musik Instrumental

Banyak cara atau teknik dalam menggunakan peralatan musik sehingga dapat
menghasilkan suara yang baik, menarik dan menyenangkan. Setiap alat musik
mempunyai atau menghasilkan warna suara yang berbeda dan mempunyai keunikan
tersendiri. Contoh : teknik dalam bermain gitar dengan menggunakan trik yang
menarik dan mudah dilakukan, seperti berikut:

a. Digital

Bunyi gitar terdengar seperti diproses secara digital, hanya memanfaatkan volume
gitar elektronik, suara yang dihasilkan seperti suara biola.

b. Pick slide

Bunti pick slide akan menghasilkan suara seperti pesawat jet. Cara ini mudah dan
banyak digunakan pada musik keras yang banyak menggunakan efek distorsi.

c. Artificial harmonics

Teknik permainan gitar menghasilkan efek bunyi yang menjerit keras sering
digunakan pada musik rock, underground, atau musik cadas.

d. The bell

Teknik ini menghasilkan musik bell

6. Teknik Penguasaan Menggunakan Microphone

Pergelaran atau pertunjukan musik saat ini tidak bisa lepas dari penggunaan soud
system dan microphone. Vokalis atau penyanyi harus dapat berpengaruh dengan
output suara yang terdengar.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan mic sebagai berikut:

a. Volume suara jangan terlalu keras karena dapat menimbulkan efek feedback (berbunyi
“Ngiiing...”

b. Cara memegang mic jangan terlalu dekat dan terlalu jauh dari mulut, suara
menjadi tidak bagus.

c. Saat bernyanyi dengan suara normal guna menghindari adanya distorsi. Pastikan
memegang mic dengan jarak 3 – 8 cm dari mulut!

d. Sambil tetap bernyanyi, gerakkan mic secara merata menjauh dengan
mendengarkan efeknya pada saat kapan suara vokal mulai hilang, pada titik
tersebut jarak letak mic terjauh. Jarak mic yang pas adalah antara titik
terdekat dengan terjauh dari mulut (tengah-tengah) seingga akan menghasilkan
suara yang pas.

e. Usahakan dalam mengucapkan konsonan-konsonan terdengar jelas dan enak untuk
dinyanyikan ! pada umumnya, konsonan-konsonan B dan P sering menghasilkan suara
beg – beg – beg, bila udara dari mulut terlalu banyak akan menghasilkan suara “cezz,szzz,csssz...”
untuk itu, secukupnya saja dalam mengucapkan konsonan-konsonan B, P, C, S, dan
Z.

7. Gaya

Penampilan musik supaya lebih menarik diperlukan adanya gaya. Pengertian gaya
adalah cara atau teknik tertentu dalam menampilkan suatu karya musik atau lagu (Slamet
Rahardjo, 51 : 1990). Apabila gaya tersebut lebih menekankan pada kepentingan
perseorangan disebut selera. Pada teori vokal terdapat empat macam gaya lagu
sebagai berikut:

a. Gaya staccato

Musik atau lagu yang bebas lepas membuat jiwa menjadi berkobar dan bersemangat
penuh heroisme.

b. Gaya rubati

Mengikuti irama dan perasaan lagu dengan penu ekspresi dan penjiwaan dengan
santai, namun dengan improvisasi dalam menambah atau mengurangi kalimat lagu
dengan tidak meninggalkan kaidah pokok. Gaya ini dapat memberikan warna musik
khusus.

c. Gaya marcato

Merupakan teknik permainan alat musik yang dapat menimbulkan kesan tegas,
menonjol dan bersemangat. Ucapan lirik (syair) lagu kata-katanya dengan diberi
tekanan-tekanan tegas dan berkobar.

d. Gaya legat

Gaya ini dilegatkan pada musik-musik lembut (smooth), melankolis, manis, dan
mampu melukiskan suasana yang tenang, tenteram, dan damai. Hubungan kata-kata
yang satu dengan lainnya selalu bersambungan (legato) dan diperlukan teknik
pernafasan yang prima.

You Might Also Like

4 komentar

  1. it's very good article.......so l hope there is anybody can teach me inorder l can be goog singer expecially for my JESUS LORD

    ReplyDelete
  2. assalamualaikum, sebelumnya saya minta maaf. saya sangat mengapresiasi artikel pembelajaran anda. sekedar saran, kiranya akan lebih lengkap apabila disajikan secara detail dengan disertai gambar. misalnya datail tentang panggung indoor dan out door besarta kapasitas sound system, ukuran panggung dll. thanks. tetap berkarya. asslmualaikum

    ReplyDelete
  3. Sepertinya masalah gambar2 bisa anda lihat di buku kesenian kelas 3 SMA

    ReplyDelete
  4. untuk permasalahan pengajaran pada kelas sd 3, 4, dan 5 bagaimana. apakah pembelajaran harus sesuai kemampuan anak atau mengikuti teori yang ada. contoh,kelas 3 SD materi seni musik sudah ada penerapan not balok, dan itu memang sulit. jadi pilih mengikuti teori atau mengikuti kemampuan anak?

    ReplyDelete