Update
Loading...

Ikhlas

Ikhlas...(Manajemen Qalbu - Aa' Gym)



Wednesday, January
11, 2006



Semoga Allah mengaruniakan kepada kita hati yang ikhlas. karena
betapapun kita melakukan sesuatu hingga bersimbah peluh berkuah keringat, habis
tenaga dan terkuras pikiran, kalau tidak ikhlas melakukannya, tidak akan ada
nilainya di hadapan Allah. Bertempur melawan musuh, tapi kalau hanya ingin
disebut sebagai pahlawan, ia tidak memiliki nilai apapun. Menafkahkan seluruh
harta kalau hanya ingin disebut sebagai dermawan, ia pun tidak akan memiliki
nilai apapun. Mengumandangkan adzan setiap waktu shalat, tapi selama adzan bukan
Allah yang dituju, hanya sekedar ingin memamerkan keindahan suara supaya menjadi
juara adzan atau menggetarkan hati seseorang, maka itu hanya teriakan-teriakan
yang tidak bernilai di hadapan Allah, tidak bernilai!




Ikhlas, terletak pada niat hati. Luar biasa sekali pentingnya
niat ini, karena niat adalah pengikat amal. Orang-orang yang tidak pernah
memperhatikan niat yang ada di dalam hatinya, siap-siaplah untuk membuang waktu,
tenaga, dan harta dengan tiada arti. Keikhlasan seseorang benar-benar menjadi
amat penting dan akan membuat hidup ini sangat mudah, indah, dan jauh lebih
bermakna.



Apakah ikhlas itu? Orang yang ikhlas adalah orang yang tidak
menyertakan kepentingan pribadi atau imbalan duniawi dari apa yang dapat ia
lakukan. Konsentrasi orang yang ikhlas cuma satu, yaitu bagaimana agar apa yang
dilakukannya diterima oleh Allah SWT. Jadi ketika sedang memasukan uang ke dalam
kotak infaq, maka fokus pikiran kita tidak ke kiri dan ke kanan, tapi pikiran
kita terfokus bagaimana agar uang yang dinafkahkan itu diterima di sisi Allah.



Apapun yang dilakukan kalau konsentrasi kita hanya kepada Allah,
itulah ikhlas. Seperti yang dikatakan Imam Ali bahwa orang yang ikhlas adalah
orang yang memusatkan pikirannya agar setiap amalnya diterima oleh Allah.
Seorang pembicara yang tulus tidak perlu merekayasa kata-kata agar penuh pesona,
tapi ia akan mengupayakan setiap kata yang diucapkan benar-benar menjadi kata
yang disukai oleh Allah. Bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Bisa
dipertanggungjawabkan artinya. Selebihnya terserah Allah. Kalau ikhlas walaupun
sederhana kata-kata kita, Allah-lah yang kuasa menghujamkannya kepada setiap
qalbu.



Oleh karena itu, jangan terjebak oleh rekayasa-rekayasa. Allah
sama sekali tidak membutuhkan rekayasa apapun dari manusia. Allah Mahatahu
segala lintasan hati, Mahatahu segalanya! Makin bening, makin bersih, semuanya
semata-mata karena Allah, maka kekuatan Allah yang akan menolong segalanya.



Buah apa yang didapat dari seorang hamba yang ikhlas itu? Seorang
hamba yang ikhlas akan merasakan ketentraman jiwa, ketenangan batin. Betapa
tidak? Karena ia tidak diperbudak oleh penantian untuk mendapatkan pujian,
penghargaan, dan imbalan. Kita tahu bahwa penantian adalah suatu hal yang tidak
menyenangkan. Begitu pula menunggu diberi pujian, juga menjadi sesuatu yang
tidak nyaman. Lebih getir lagi kalau yang kita lakukan ternyata tidak dipuji,
pasti kita akan kecewa.



Tapi bagi seorang hamba yang ikhlas, ia tidak akan pernah
mengharapkan apapun dari siapapun, karena kenikmatan baginya bukan dari
mendapatkan, tapi dari apa yang bisa dipersembahkan. Jadi kalau saudara mengepel
lantai dan di dalam hati mengharap pujian, tidak usah heran jikalau nanti yang
datang justru malah cibiran.



Tidak usah heran pula kalau kita tidak ikhlas akan banyak kecewa
dalam hidup ini. Orang yang tidak ikhlas akan banyak tersinggung dan
terkecewakan karena ia memang terlalu banyak berharap. Karenanya biasakanlah
kalau sudah berbuat sesuatu, kita lupakan perbuatan itu. Kita titipkan saja di
sisi Allah yang pasti aman. Jangan pula disebut-sebut, diingat-ingat, nanti
malah berkurang pahalanya.



Lalu, dimanakah letak kekuatan hamba-hamba Allah yang ikhlas?
Seorang hamba yang ikhlas akan memiliki kekuatan ruhiyah yang besar. Ia
seakan-akan menjadi pancaran energi yang melimpah. Keikhlasan seorang hamba
Allah dapat dilihat pula dari raut muka, tutur kata, serta gerak-gerik
perilakunya. Kita akan merasa aman bergaul dengan orang yang ikhlas. Kita tidak
curiga akan ditipu, kita tidak curiga akan dikecoh olehnya. Dia benar-benar
bening dari berbuat rekayasa. Setiap tumpahan kata-kata dan perilakunya tidak
ada yang tersembunyi. Semua itu ia lakukan tanpa mengharap apapun dari orang
yang dihadapinya, yang ia harapakan hanyalah memberikan yang terbaik untuk
siapapun.



Sungguh akan nikmat bila bergaul dengan seorang hamba yang
ikhlas. Setiap kata-katanya tidak akan bagai pisau yang akan mengiris hati.
Perilakunya pun tidak akan menyudutkan dan menyempitkan diri. Tidak usah heran
jikalau orang ikhlas itu punya daya gugah dan daya ubah yang begitu dahsyat.




Ikhlas 2
(Manajemen Qalbu - Aa' Gym)

Wednesday, January 11, 2006


Dikisahkan dalam sebuah
hadits yang diriwayatkan oleh Turmudzi dan Ahmad, sebagai berikut : Tatkala
Allah SWT menciptakan bumi, maka bumi pun bergetar. Lalu Allah pun menciptakan
gunung dengan kekuatan yang telah diberikan kepadanya, ternyata bumi pun
terdiam. Para malaikat terheran-heran akan penciptaan gunung tersebut. Kemudian
mereka bertanya? "Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat
dari pada gunung?" Allah menjawab, "Ada, yaitu besi" (Kita mafhum bahwa gunung
batu pun bisa menjadi rata ketika dibor dan diluluhlantakkan oleh buldozer atau
sejenisnya yang terbuat dari besi). Para malaikat pun kembali bertanya, "Ya
Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada besi?" Allah
yang Mahasuci menjawab, "Ada, yaitu api" (Besi, bahkan baja bisa menjadi cair,
lumer, dan mendidih setelah dibakar bara api). Bertanya kembali para malaikat,
"Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada api?"
Allah yang Mahaagung menjawab, "Ada, yaitu air" (Api membara sedahsyat apapun,
niscaya akan padam jika disiram oleh air). "Ya Rabbi adakah sesuatu dalam
penciptaan-Mu yang lebih kuat dari air?" Kembali bertanya para malaikta. Allah
yang Mahatinggi dan Mahasempurna menjawab, "Ada, yaitu angin" (Air di samudera
luas akan serta merta terangkat, bergulung-gulung, dan menjelma menjadi
gelombang raksasa yang dahsyat, tersimbah dan menghempas karang, atau
mengombang-ambingkan kapal dan perahu yang tengah berlayar, tiada lain karena
dahsyatnya kekuatan angin. Angin ternyata memiliki kekuatan yang teramat
dahsyat). Akhirnya para malaikat pun bertanya lagi, "Ya Allah adakah sesuatu
dalam penciptaan-Mu yang lebih dari semua itu?" Allah yang Mahagagah dan
Mahadahsyat kehebatan-Nya menjawab, "Ada, yaitu amal anak Adam yang mengeluarkan
sedekah dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya tidak mengetahuinya."
Artinya, orang yang paling hebat, paling kuat, dan paling dahsyat adalah orang
yang bersedekah tetapi tetap mampu menguasai dirinya, sehingga sedekah yang
dilakukannya bersih, tulus, dan ikhlas tanpa ada unsur pamer ataupun keinginan
untuk diketahui orang lain. Inilah gambaran yang Allah berikan kepada kita
bagaimana seorang hamba yang ternyata mempunyai kekuatan dahsyat adalah hamba
yang bersedekah, tetapi tetap dalam kondisi ikhlas. Karena naluri dasar kita
sebenarnya selalu rindu akan pujian, penghormatan, penghargaan, ucapan terima
kasih, dan sebagainya. Kita pun selalu tergelitik untuk memamerkan segala apa
yang ada pada diri kita ataupun segala apa yang bisa kita lakukan. Apalagi kalau
yang ada pada diri kita atau yang tengah kita lakukan itu berupa kebaikan. Nah,
sahabat. Orang yang ikhlas adalah orang yang punya kekuatan, ia tidak akan kalah
oleh aneka macam selera rendah, yaitu rindu pujian dan penghargaan.
Allaahuakbar.















You Might Also Like

0 komentar